Konsep Quantum Computation
Komputer kuantum adalah teknologi yang menggunakan sistem komputasi yang berbasis
pada prinsip teori kuantum, yaitu prinsip perilaku teori dan material pada tingkat atom dan subatom
yang berbeda. Komputer ini menggunakan bit kuantum (qubit) yang dapat menyandikan informasi
dengan nilai 1 dan 0 secara bersamaan. Dengan kemampuan ini, komputer kuantum dapat
memproses data jauh lebih cepat dibandingkan komputer klasik atau komputer biasa. Tidak heran
jika banyak perusahaan besar di dunia menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan kinerja di
segala sisi. Teknologi ini dapat mendukung pengolahan dan analisis data yang lebih akurat dan
efisien.
Dilihat dari sistemnya, komputer kuantum memiliki sistem yang lebih canggih
dibandingkan komputer biasa. Ini pun memberikan pengaruh positif pada kemampuan komputer
dalam melakukan beberapa pekerjaan. Beberapa keunggulan komputer kuantum adalah sebagai
berikut:
- Komputer kuantum memiliki kemampuan akses yang lebih cepat dibandingkan komputer
klasik maupun super computer.
- Meskipun memiliki kecepatan yang lebih tinggi, namun komputer kuantum mengonsumsi
energi yang jauh lebih rendah.
- Sistem algoritma kuantum dapat memecahkan masalah lebih cepat dan efisien
dibandingkan jenis komputer lainnya.
- Kekuatan komputer kuantum tumbuh secara eksponensial.
Entanglement Quantum
Quantum entanglement adalah bagian dari fenomena quantum mechanical yang
menyatakan bahwa dua atau lebih objek dapat digambarkan mempunyai hubungan dengan objek
lainnya walaupun objek tersebut berdiri sendiri dan terpisah dengan objek lainnya. Quantum
entanglement merupakan salah satu konsep yang membuat Einstein mengkritisi teori Quantum
mechanical. Einstein menunjukkan kelemahan teori Quantum Mechanical yang menggunakan
entanglement merupakan sesuatu yang “spooky action at a distance” karena Einstein tidak
mempercayai bahwa Quantum particles dapat mempengaruhi partikel lainnya melebihi kecepatan
cahaya. Namun, beberapa tahun kemudian, ilmuwan John Bell membuktikan bahwa “spooky
action at a distance” dapat dibuktikan bahwa entanglement dapat terjadi pada partikel-partikel
yang sangat kecil.
Penggunaan quantum entanglement saat ini diimplementasikan dalam berbagai bidang
salah satunya adalah pengiriman pesan-pesan rahasia yang sulit untuk di-enkripsi dan pembuatan
komputer yang mempunyai performa yang sangat cepat.
Teknik Pengoperasian Data Qubit
Qubit merupakan kuantum bit, mitra dalam komputasi kuantu dengan digit biner atau bit
dari komputasi klasik. Qubit meruapakan unit dasar informasi dalam komputer kuantum. Dalam
komputer kuantum, sejumlah partikel elemental seperti electron atau foton dapat digunakan (dalam
praktek, keberhasilan juga telah dicapai dengan ion), baik dengan biaya mereka atau polarisasi
yang bertindak sebagai representasi dari 0 dan 1. Setiap partikel-partikel ini dikenal sebagai Qubit,
sifat dan perilaku partikel-partikel yang membentuk dasar komputasi kuantum. Dua aspek yang
paling relevan fisika kuantum adalah prinsip superposisi dan entanglement. Bit digambarkan oleh
statusnya, 0 atau 1. Begitu pula, qubit digambarkan oleh statusquantumnya. Dua status quantum
potensial untuk qubit ekuivalen dengan 0 dan 1 bit klasik. Namun dalam mekanika quantum, objek apapun yang memiliki dua status berbeda pasti memiliki rangkaian status potensial lain, disebut
superposisi, yang menjerat kedua status hingga derajat bermacam-macam.
Teknik Quantum Gates
Quantum Gates / Gerbang Quantum merupakan sebuah aturan logika / gerbang logika yang
berlaku pada quantum computing. Prinsip kerja dari quantum gates hampir sama dengan gerbang
logika pada komputer digital. Jika pada komputer digital terdapat beberapa operasi logika seperti
AND, OR, NOT, pada quantum computing gerbang quantum terdiri dari beberapa bilangan qubits,
sehingga quantum gates lebih susah untuk dihitung daripada gerang logika pada komputer digital.
Quantum logic gates, pada prosedur berikut menunjukkan bagaimana cara untuk membuat
sirkuit reversible yang mensimulasikan dan sirkuit inversible sementara untuk mmebuat
penghematan yang besar dalam jumlah ancillae yang digunakan. Prosesnya adalah dimulai dari
Simulasikan gerbang dibabak tingkat pertama, Jauhkan hasil gerbang di tingkat 2 secara terpisah,
Bersihkan bit ancillae, Gunakan mereka untuk mensimulasikan gerbang di babak kedua tingkat,
Setelah menghitung output, membersihkan bit ancillae, dan Bersihkan hasil tingkat 2.
Teknik Algoritma Shor
Algoritma yang ditemukan oleh Peter Shor pada tahun 1995. Dengan menggunakan
algoritma ini, sebuah komputer kuantum dapat memecahkan sebuah kode rahasia yang saat ini
secara umum digunakan untuk mengamankan pengiriman data. Kode yang disebut kode RSA ini,
jika disandikan melalui kode RSA, data yang dikirimkan akan aman karena kode RSA tidak dapat
dipecahkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, pemecahan kode RSA membutuhkan kerja
ribuan komputer secara paralel sehingga kerja pemecahan ini tidaklah efektif.
Algoritma Shor bergantung pada hasil dari teori bilangan. Hasil ini adalah: fungsi periodik.
Dalam konteks algoritma Shor, n akan menjadi bilangan yang akan difaktorkan. Jika dua bilangan
tersebut adalah coprime itu berarti bahwa pembagi umumnya adalah 1. Perhitungan fungsi ini
untuk jumlah eksponensial, dari itu akan mengambil waktu eksponensial pada komputer klasik.
Algoritma Shor memanfaatkan paralelisme kuantum untuk melakukan jumlah eksponensial
operasi dalam satu langkah.
Referensi:
Komentar
Posting Komentar