MRT : Teknologi Transportasi Massal Indonesia 2019
Foto : finance.detik.com/infrastruktur/d-4592747/jalur-mrt-jakarta-fase-ii-dibangun-di-bawah-tanah
Tak bisa dipungkiri lagi bahwa Indonesia
merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak didunia. Banyak
masyarakat yang melakukan kegiatan di Pulau Jawa dan Ibu Kota Indonesia juga terletak
di Pulau itu, DKI Jakarta. Permasalahan yang terjadi disana sangatlah beragam.
Mulai dari banjir, polusi, kesejahteraan sampai dengan kemacetan. Berbagai
upaya sudah dilakukan pemerintah dalam mengatasi berbagai macam masalah
tersebut. Inovasi inovasi baru muncul untuk mengatasi itu, salah satu permasalah yang terjadi adalah
kemacetan.
Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta banyak melakukan pembangunan infrastruktur guna untuk
mengurangi kemacetan di Jakarta. Kita semua tau masyarakat sekitar Jakarta
banyak diantaranya bekerja di Ibu Kota dan itu yang menjadikan Jakarta sangat
padat serta kemacetan terjadi disana. Upaya yang dilakukan antara lain adalah
dengan menerapkan sistem Ganjil Genap, Renovasi Trotoar, peningkatan pelayanan
transportasi publik, dan lain sebagainya.
Salah satu Transportasi Baru di Jakarta
adalah MRT. Beda halnya dengan KRL Commuter Line. Kalau KRL lintasannya berada
di darat, MRT punya lintasan yang berada diatas dan juga bawah tanah. Itu yang
menjadikan MRT ini berbeda dan tergolong baru di Indonesia. Sebenarnya sistem
perkeretaapian dibawah tanah sudah ada di Inggris pada Tahun 1863. Saat itu di
London kereta api hanya ada dipinggiran dan tidak bisa sampai ke pusat kota,
karna lahan yang padat apabila lintasan kereta dibangun dipusat kota dan juga
kemacetan yang parah, maka dengan hadirnya Kereta bawah tanah disana dapat
dengan efektif untuk mengatasi kemacetan yang terjadi. Dan itulah yang
dilakukan oleh Pemerintah kita untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota.
MRT merupakan singkatan dari Moda Raya
Terpadu, salah satu transportasi umum terbaru di Jakarta bahkan di Indonesia. Pembangunan dilakukan selama 5 tahun dari 10
Oktober 2014 sampai dengan 24 Maret 2019. Ada 13 Stasiun yang beroperasi,
penumpang hariannya mencapai 83.000. Dibuka untuk massal pada tanggal 1 April
2019. Hadirnya MRT ini dapat menjadikan kemacetan di Jakarta berkurang. Sekitar
4 juta jiwa masyarakat Jabodetabek menempuh perjalanan ke Jakarta. Transportasi
Umum yang ada di Jakarta baru melayani sekitar 56% perjalanan yang dilakukan
komuter sehari hari. Angka tersebut pastinya harus ditingkatkan lagi agar
prediksi kemacetan yang sangat parah sampai sampai kendaraan tidak dapat keluar
dari garasi rumahnya tahun 2020 itu tidak terjadi.
Ada banyak keunggulan apabila masyarakat
menggunakan MRT sebagai kendaraan utama. Yaitu waktu perjalanan yang relatif
singkat. Bagaimana tidak MRT ini punya sistem penjadwalan yang sangat akurat.
Di jam jam sibuk perjalanan 5 Menit sekali dan diluar jam sibuk perjalanan 10
Menit sekali. Tidak perlu khawatir telat apabila menggunakan MRT ini karna
memang itu yang menjadi nilai jual agar masyarakat memilih MRT ketimbang
kendaraan pribadinya seperti mobil atau motor. MRT itu sendiri memakai listrik
untuk tenaganya, jadi itu sangatlah baik untuk lingkungan.
Masyarakat yang menggunakannya sama saja
membantu pemerintah untuk mengurangi kemacetan yang terjadi dan juga peduli
terhadap polusi. Maka dari itu MRT ini merupakan Teknologi Massal yang baru di Indonesia karna selain pertama kali lintasannya ada dibawah tanah, MRT ini juga dapat
membuat perjalanan anda lebih nyaman dan aman.
Sumber bacaan :
https://id.wikipedia.org/wiki/MRT_Jakarta
https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4592747/jalur-mrt-jakarta-fase-ii-dibangun-di-bawah-tanah
Sumber bacaan :
https://id.wikipedia.org/wiki/MRT_Jakarta
https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4592747/jalur-mrt-jakarta-fase-ii-dibangun-di-bawah-tanah
Komentar
Posting Komentar