KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT DI INDONESIA

https://mmc.tirto.id/image/2017/06/27/antarafoto-krl-penuh-lebaran-270717-par-3_ratio-16x9.jpg
Assalamualaikum Wr Wb..   

   Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang. Budaya tidak hanya tentang adat istiadat tetapi juga yang menyangkut sistem agama, politik, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, karya seni, dll. Kebiasaan suatu kelompok masyarakat juga bisa disebut sebagai budaya. Dalam hal ini masyarakat adalah objek dari budaya. Maka dari itu Budaya dan Masyarakat bagaikan kamera dan lensa, saling berkaitan satu dengan lainnya dan tidak dapat dipisahkan.
   
   Disini saya akan mencoba masuk kedalam ranah yang substansial yaitu Budaya Mengantri di Indonesia. Kita semua merasakan bagaimana keadaan masyarakat kita ketika mengantri. Ada yang sudah sadar dan ada juga yang belum. Masyarakat kita ini sebenernya sudah banyak yang paham mengenai teoritas dari mengantri namun disamping itu juga masih banyak yang belum mempraktekan dikehidupan sosialnya. Padahal dampak dari mengantri itu sangat penting yaitu terjadinya ketertiban. Kalau dipikir-pikir mengantri itu suatu yang yang sederhana bukan? hanya perlu kesabaran dan kemauan.

   Jika dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang, negara kita tentu tertinggal sangat jauh. Hal tersebut patut kita contoh untuk dijadikan panutan di negara kita. Hal ini tidak mengurangi rasa cinta kita terhadap 'Tanah Air' tapi justru akan menambah kecintaan kita terhadapnya jika kita berhasil membuat negara kita negara yang teratur lalu dilihat oleh negara lain dan kita dijadikan contoh dalam hal ketertiban, tentu saja jika sudah seperti itu pasti kita bangga dan senang menjadi bagian dari Indonesia.

   Ada suatu kisah yang saya ambil dari seseorang yang menuliskan pengalaman di blog pribadinya. Seorang guru di Australia pernah berkata "Kami tidak perlu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika, kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri." sewaktu ditanya "Mengapa dan kok bisa seperti itu?" 
Inilah jawabannya :

1.  Kita hanya perlu melatih anak agar bisa pandai Matematika secara intensif dalam waktu 3 bulan. Sementara kita butuh 12 tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan ingat akan pentingnya proses mengantri.
2.  Karena tidak semua anak akan berprofesi dibidang matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG, dan BAGI yang penting. Namun sebagian juga akan menjadi ahli dibidang selain matematika.
3.  Hanya sebagian saja yang akan memilih profesi dibidang Matematika. Namun SEMUA MURID DALAM SATU KELAS TERSEBUT pasti akan butuh yang namanya ETIKA dan MORAL serta pelajaran berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.
  
   Kita pahami bahwasannya untuk menjadikan seseorang sadar akan pentingnya mengantri perlu waktu yang sangat lama. Harus dimulai sejak kecil. Permasalahannya adalah sistem pendidikan kita yang tidak terfokus untuk membangun moral dan etika dasar yang harusnya dimulai sejak kecil namun kita justru diajarkan untuk bagaimana mendapatkan nilai yang baik tanpa butuh ilmu yang harus diterapkan. Itu yang perlu kita perbaiki agar dimasa yang akan datang lahir anak cucu kita yang sadar akan pentingnya mengantri dan dapat mengubah negara ini menjadi negara yang bisa dicontoh oleh negara lain.

Semoga Bermanfaat..




Terima Kasih kepada :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
(Halaman ini terakhir diperbarui pada 2 Maret 2019, pukul 13.26)
- http://zectmiracle.blogspot.com/2017/07/pelajaran-dalam-mengantri-pendidikan.html
(Di posting pada Juli 2017, pukul 06.27)
- https://www.kompasiana.com/meiubm/budaya-antri-sulit-diterapkan-di-indonesia
(Di posting pada 12 November 2017 dan diperbarui pada 17 Juni 2017, pukul 17.58)
Yang telah membantu untuk mendapatkan inspirasi tulisan ini.


    

Komentar

Postingan Populer